Jagat media sosial Indonesia tengah diramaikan oleh beredarnya video seorang pria yang diduga merupakan pejabat daerah sedang memberikan uang saweran kepada penyanyi di sebuah tempat hiburan malam. Rekaman berdurasi singkat itu menunjukkan suasana panggung, dengan pria berbaju batik tampak berdiri di depan, melemparkan lembaran uang sambil tersenyum.

Tak butuh waktu lama, warganet mulai berspekulasi. Beberapa menyebut sosok tersebut mirip dengan Wali Kota Tual. Isu ini pun berkembang cepat dan menjadi perbincangan hangat di berbagai platform digital.

Seiring dengan meningkatnya sorotan publik, Pemerintah Provinsi Maluku mulai mengambil langkah hati-hati. Gubernur menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan langsung mengambil kesimpulan, tetapi akan melakukan penelusuran terlebih dahulu. “Kami perlu memastikan akurasi informasi sebelum mengambil sikap lebih lanjut,” ujar pejabat provinsi dalam keterangannya.

Sementara itu, dari pihak Pemerintah Kota Tual belum ada pernyataan resmi terkait beredarnya video tersebut. Masyarakat masih menantikan klarifikasi yang dapat mengakhiri spekulasi yang berkembang.

Reaksi publik pun terbelah. Ada yang meminta agar tidak cepat menghakimi sebelum bukti jelas, namun tak sedikit pula yang menyoroti pentingnya perilaku etis dari seorang pemimpin, termasuk saat berada di luar tugas formal.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa di era digital seperti sekarang, apapun yang dilakukan seseorang—terlebih jika berstatus publik figur—dapat menjadi konsumsi luas dan memengaruhi persepsi publik.