Piccolo Teatro

By

Lagi Viral: Agen Travel Ajak Padel di Madinah, Netizen Auto Istigfar

Media sosial kembali dihebohkan oleh sebuah video viral yang menampilkan seorang agen travel Indonesia yang mengajak wisatawan bermain padel di kota suci Madinah. Video ini langsung memicu beragam reaksi dari netizen, mulai dari lucu, heran, hingga komentar “istigfar” karena dianggap kurang pantas dengan konteks lokasi.

Video yang Mengundang Perhatian

Dalam video singkat yang beredar, terlihat agen travel tersebut dengan antusias mengajak rombongan mencoba olahraga padel—olahraga raket mirip tenis, namun dimainkan di lapangan lebih kecil dengan dinding sebagai bagian permainan. Sementara itu, latar belakang video menunjukkan pemandangan kota Madinah yang dikenal sebagai salah satu kota suci umat Islam.

Aksi ini langsung memicu reaksi netizen, banyak yang merasa bahwa promosi olahraga di lokasi ibadah seharusnya lebih sensitif terhadap konteks religius kota tersebut.

Reaksi Netizen: Dari Lucu Hingga Istigfar

Kolom komentar video di berbagai platform dipenuhi beragam tanggapan:

  • Beberapa netizen menanggapi dengan humor, menganggap ide bermain padel di Madinah “unik dan kocak.”
  • Tidak sedikit yang menulis “istigfar” atau peringatan agar lebih menjaga kesakralan lokasi.
  • Ada pula yang menyarankan agar promosi wisata dan aktivitas olahraga dilakukan di area yang lebih sesuai, sehingga tidak menimbulkan kontroversi.

Fenomena ini menunjukkan bahwa sensitivitas lokasi tetap menjadi hal penting dalam setiap aktivitas publik, termasuk promosi atau konten hiburan di media sosial.

Pentingnya Sensitivitas Budaya dan Religi

Kejadian viral ini menjadi pengingat bagi agen travel, influencer, dan masyarakat umum bahwa konten yang dibuat di kota suci harus mempertimbangkan nilai-nilai agama dan budaya setempat. Selain menjaga reputasi, hal ini juga penting untuk menghormati umat yang datang untuk beribadah.

Banyak pihak menilai bahwa media sosial memang cepat menyebarkan konten, sehingga kesalahan kecil pun bisa viral dan menjadi bahan perbincangan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *