Piccolo Teatro

By

BNPB Pantau Dampak Kenaikan Status Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru

Kenaikan status aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali menjadi sorotan nasional. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan tim khusus untuk memantau perkembangan terbaru setelah status Semeru dinaikkan oleh otoritas vulkanologi. Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu menunjukkan peningkatan aktivitas dalam beberapa hari terakhir, sehingga pemerintah bergerak cepat memastikan keselamatan warga di sekitar lereng.


Aktivitas Meningkat, Warga Diminta Tetap Waspada

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan adanya peningkatan kegempaan, lontaran material, dan intensitas asap kawah. Meski tidak serta-merta menandakan erupsi besar, tanda-tanda ini cukup untuk membuat statusnya dinaikkan.

BNPB merespons cepat dengan memperkuat pemantauan langsung di lapangan melalui pos Pantau Semeru di Gunung Sawur, Lumajang. Petugas juga melakukan koordinasi dengan BPBD setempat, aparat desa, dan relawan untuk memastikan seluruh informasi peringatan dini tersampaikan secara cepat kepada masyarakat.


Langkah Antisipasi: Dari Pengungsian Hingga Jalur Evakuasi

Setelah status naik, langkah mitigasi mulai diaktifkan kembali. Sejumlah desa yang berada di zona rawan — terutama di kawasan Besuk Kobokan — langsung mendapatkan imbauan untuk siaga. Pemerintah desa telah menyiapkan titik kumpul dan jalur evakuasi jika sewaktu-waktu situasi berubah.

Tempat pengungsian sementara turut dibersihkan dan disiapkan. BNPB menekankan bahwa persiapan ini bukan berarti warga harus mengungsi sekarang, tetapi untuk memastikan semua sarana dalam keadaan siap pakai.


Pemantauan Awan Panas dan Potensi Lahar Dingin

Selain ancaman awan panas guguran, BNPB juga menyoroti kemungkinan lahar dingin, terutama karena curah hujan di kawasan Semeru sedang cukup tinggi. Aliran sungai yang berhulu di puncak gunung, seperti Sungai Kobokan dan Sungai Curah Kobokan, menjadi jalur yang harus dipantau.

Warga yang tinggal di dekat bantaran sungai diminta lebih berhati-hati, terlebih saat hujan deras. Lahar dingin bisa terjadi tiba-tiba, membawa material vulkanik dari erupsi sebelumnya.


Informasi Terpusat dan Imbauan bagi Warga

BNPB menegaskan agar masyarakat tidak terpengaruh berita palsu dan hanya mengikuti informasi resmi dari PVMBG, BPBD, atau kanal BNPB. Video atau foto aktivitas gunung yang beredar di media sosial pun perlu diverifikasi sebelum dipercaya, mengingat situasi seperti ini sering dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Warga juga diimbau:

  • Menghindari radius bahaya yang sudah ditetapkan otoritas.
  • Selalu menyiapkan tas siaga berisi dokumen penting, obat-obatan, dan kebutuhan darurat.
  • Tidak melakukan aktivitas pendakian hingga kondisi benar-benar aman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *