Piccolo Teatro

By

Pendapatan Chandra Daya Investasi Tumbuh 42 Persen pada Kuartal III 2025, Bukti Ketahanan di Tengah Gejolak Ekonomi

PT Chandra Daya Investasi (CDI) mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang impresif pada kuartal III tahun 2025. Berdasarkan laporan keuangan terbaru, perusahaan berhasil membukukan peningkatan pendapatan sebesar 42 persen secara tahunan (year-on-year), menegaskan posisi CDI sebagai salah satu pemain tangguh di sektor investasi dan pengelolaan aset nasional.

Kinerja Keuangan Melesat

Dalam laporan tersebut, CDI mencatat total pendapatan mencapai Rp3,6 triliun, naik signifikan dibandingkan Rp2,53 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan portofolio investasi di sektor energi terbarukan, properti komersial, serta aset keuangan jangka panjang yang menunjukkan performa positif sepanjang tahun.

Direktur Utama CDI, Rizal Wicaksono, menyebut capaian ini tak lepas dari strategi diversifikasi dan penguatan manajemen risiko yang diterapkan sejak awal tahun.

“Kami tidak hanya fokus pada ekspansi, tetapi juga memastikan setiap langkah investasi memiliki fondasi yang kuat dan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (1/11).

Kontribusi Sektor Energi dan Properti

Sektor energi menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan CDI, dengan peningkatan mencapai lebih dari 60 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Investasi pada proyek pembangkit listrik tenaga surya dan bioenergi di Jawa Barat dan Sulawesi berhasil memberikan imbal hasil yang stabil di tengah fluktuasi harga energi global.

Sementara itu, divisi properti mencatatkan pertumbuhan 35 persen, didorong oleh permintaan ruang perkantoran hijau dan proyek hunian terpadu yang terus meningkat pasca-pandemi.

Laba Bersih Ikut Tumbuh

Selain pendapatan, laba bersih CDI juga naik sekitar 38 persen, menjadi Rp940 miliar. Kenaikan tersebut memperkuat posisi arus kas perusahaan yang sehat, memungkinkan CDI memperluas portofolionya ke sektor teknologi finansial dan logistik digital pada 2026.

Chief Financial Officer CDI, Lenny Harsono, menambahkan bahwa efisiensi biaya operasional dan optimalisasi aset menjadi kunci keberhasilan perusahaan menjaga margin keuntungan.

“Kami berhasil menekan beban operasional hingga 8 persen tanpa mengurangi produktivitas. Itu hasil kerja tim dan digitalisasi proses bisnis kami,” ujarnya.

Prospek Kuartal IV dan 2026

Melihat tren pertumbuhan yang konsisten, CDI optimistis mampu mempertahankan momentum hingga akhir 2025. Perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan tahunan di kisaran 40–45 persen, dengan ekspansi baru di bidang energi hijau dan infrastruktur berkelanjutan.

Analis pasar menilai kinerja CDI merupakan sinyal positif bagi sektor investasi nasional. “Di tengah perlambatan global, pertumbuhan CDI menunjukkan bagaimana strategi portofolio yang adaptif mampu menciptakan nilai tambah jangka panjang,” ujar ekonom dari Universitas Indonesia, Dimas Pratama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *