Piccolo Teatro

๐ŸŒ‹ Kamboja-Thailand Memanas: Dentuman Meriam dan Kepanikan Warga Warnai Perbatasan


Ketegangan di garis batas antara Kamboja dan Thailand kembali melonjak tajam. Kamis pagi (24 Juli 2025), suara ledakan dan tembakan terdengar membelah udara di kawasan sengketa, memaksa ribuan warga sipil melarikan diri demi keselamatan.

๐ŸŽ–๏ธ Zona Konflik Meletup Lagi

Bentrok kali ini terjadi di wilayah Ta Muen Thom, salah satu lokasi bersejarah yang kerap menjadi sumber konflik kedua negara. Unit artileri dari kedua belah pihak dilaporkan saling balas serangan, sementara angkatan udara Thailand turut menurunkan pesawat tempur F-16 untuk menyapu daerah yang dianggap rawan.

Pemandangan pilu pun terjadi di sejumlah desa terdekat. Anak-anak menangis, orang tua terburu-buru mengemas barang seadanya, dan jalanan dipenuhi kendaraan evakuasi darurat. Listrik padam di banyak titik, dan beberapa bangunan sekolah serta fasilitas umum mengalami kerusakan akibat guncangan ledakan.

โ€œKami hanya ingin hidup damai, tapi setiap kali perang meletus, kami yang selalu jadi korban,โ€ ujar Srey Pov, seorang ibu dua anak asal Oddar Meanchey.


๐Ÿงญ Retaknya Hubungan Diplomatik

Pascainsiden, Thailand menutup jalur lintas batas utama dan memanggil pulang perwakilan diplomatiknya dari Kamboja. Di sisi lain, Kamboja merespons dengan sikap serupa, memperkecil tingkat hubungan bilateralnya.

Langkah ini menandai eskalasi serius yang bisa menyeret pihak ketiga, terutama karena ASEAN telah menyatakan kekhawatiran dan meminta kedua negara menghentikan aksi militer.


โณ Luka Lama yang Kembali Menganga

Permasalahan perbatasan antara kedua negara telah berlangsung lama, sebagian besar akibat perbedaan peta kolonial dan tafsir sejarah. Meskipun pernah diselesaikan melalui Mahkamah Internasional, konflik di lapangan tetap sulit dibendung, terutama saat tensi politik meningkat di dalam negeri masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *