Sulawesi Tenggara โ Lautan biru mendadak berubah menjadi panggung bencana ketika KM Barcelona V yang mengangkut ratusan penumpang, tiba-tiba dilalap api dalam pelayaran menuju Kendari. Langit yang tadinya cerah berubah kelam oleh asap tebal yang membubung tinggi, menyisakan kepanikan luar biasa.
๐โโ๏ธ Panik dan Ketakutan Menyelimuti Penumpang
Beberapa saksi menyebutkan suara letupan terdengar dari bagian belakang kapal, disusul percikan api yang cepat membesar. Penumpang berhamburan, sebagian langsung melompat ke laut tanpa sempat mengenakan pelampung.
“Kami tak sempat berpikir. Saya angkat anak saya, lalu kami lompat,” ujar seorang ibu yang kini tengah dirawat di posko darurat.
๐ Aksi Penyelamatan Berpacu dengan Waktu
Tim gabungan dari SAR, TNI, serta bantuan dari nelayan lokal turun tangan menyisir lautan. Hingga kini, tercatat 575 penumpang berhasil diselamatkan, namun 3 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 2 lainnya masih dalam pencarian intensif.
๐ Pertanyaan Tentang Jumlah Penumpang
Meski manifes mencatat jumlah tertentu, korban yang dievakuasi melebihi data resmi. Hal ini kembali membuka sorotan terhadap ketidakakuratan sistem pencatatan penumpang kapal di Indonesia.
๐งญ Peringatan dari Laut: Saat Keselamatan Masih Jadi Formalitas
Insiden ini bukan sekadar tragedi, tetapi pengingat keras bahwa protokol keselamatan pelayaran harus dijalankan bukan hanya di atas kertas. Banyak korban selamat mengaku tidak melihat petunjuk evakuasi, dan jumlah pelampung pun tidak mencukupi.
๐ฌ Penutup
Di balik asap dan teriakan, ada harapan: nelayan, warga pesisir, dan petugas yang tanpa ragu ikut menyelamatkan. Tapi jika tak ada perubahan nyata, bukan tidak mungkin kejadian serupa akan kembali terjadi.
Tinggalkan Balasan