Sebuah insiden yang melibatkan sejumlah anak sekolah dasar di kawasan Cilangkap, Depok, tengah menjadi perbincangan publik. Dalam rekaman video yang beredar luas, tampak para siswa berseragam terlibat saling kejar dan menyerang menggunakan benda panjang, yang diduga adalah penggaris. Tak hanya itu, muncul pula dugaan bahwa salah satu dari mereka membawa benda tajam.
Aksi tersebut terjadi di tengah permukiman warga dan disaksikan tanpa adanya upaya langsung untuk menghentikannya. Kondisi ini memicu kekhawatiran masyarakat terhadap pengawasan anak-anak, terutama di luar jam sekolah.
Pihak kepolisian setempat langsung merespons cepat. Kapolsek Cimanggis, Kompol Jupriono, menyatakan bahwa sekolah asal anak-anak dalam video telah teridentifikasi. Meski begitu, identitas pribadi mereka masih dalam proses penelusuran lebih lanjut.
Sebagai langkah awal, kepolisian berencana memanggil pihak sekolah dan orang tua untuk duduk bersama dan mencari solusi. Tujuannya bukan semata-mata untuk memberi sanksi, melainkan mendorong pembinaan dan pendekatan yang membentuk karakter anak sejak dini.
“Ini bukan soal hukum saja, tapi soal pembentukan perilaku. Kami ingin ini jadi bahan introspeksi bagi semua pihak,” ungkap Kompol Jupriono.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kerja sama antara keluarga, sekolah, dan lingkungan dalam mengawasi tumbuh kembang anak. Tawuran di usia dini bukan hanya mencerminkan kekerasan fisik, tetapi juga minimnya pengendalian diri dan kurangnya arahan yang tepat.
Warga pun berharap kejadian serupa tidak terulang. Penanganan yang lebih manusiawi, namun tetap tegas, dinilai bisa menjadi cara efektif untuk mencegah anak-anak terjebak dalam siklus kekerasan sejak usia sekolah.
Tinggalkan Balasan